TUGAS 7 PENGANTAR BISNIS
TUGAS
7 PENGANTAR BISNIS
LAPORAN
KEUNGAN DAN INDIKATOR KINERJA PERUSAHAAN
Menurut Standar
Akutansi Indonesia (2002), laporan keuangan adalah laporan yang menggambarkan
dampak keuangan dari transaksi dan peristiwa lain yang diklasifikasikan dalam
beberapa kelompok besar menurut karakteristik ekonomi. Zaki Baridwan mengatakan
bahwa laporan keuangan adalah ringkasan dari suatu proses pencatatan dan
transaksi-transaksi keuangan yang terjadi selama satu tahun buku yang
bersangkutan. Laporan keuangan terdiri dari neraca, laporan laba rugi, laporan
perubahan modal, dan laporan ekuitas pemilik. Tetapi dalam praktik keseharian
sering pula diikutsertakan kelompok lain yang sifatnya membantu memperoleh
penjelasan, seperti laporan sumber dan laporan penggunaan kas, laporan biaya
produksi, dan lain lain. Oleh karena itu, laporan keuangan dapat digunakan
sebagai alat komunikasi dengan pihak-pihak berkepentingan dengan data keuangan
perusahaan.
Sedangkan indikator kinerja adalah ukuran kuantitatif atau kualitatif yang menggambarkan tingkat pencapaian suatu sasaran atau tujuan yang telah ditetapkan. Lohman mengungkapkan pendapat bahwa indikator kinerja adalah suatu variabel yang digunakan untuk mengekspresikan secara kuantitatif efektivitas dan efisiensi proses atau operasi dengan berpedoman pada target-target dan tujuan organisasi. Indikator kinerja (performance indicator) sering disamakan dengan ukuran kinerja. Namun sebenernya, meskipun keduanya merupakan kriteria pengukuran kinerja, terdapat perbedaan makna. Indikator kinerja mengacu pada penilaian kinerja secara tidak langsung yaitu hal-hal yang sifatnya hanya merupakan indikasi-indikasi kinerja, sehingga bentuknya cenderung kualitatif. Sedangkan ukuran kinerja adalah kriteria kinerja yang mengacu pada penilaian kinerja secara langsung, sehingga bentuknya lebih bersifat kuantitatif. Indikator kinerja dan ukuran kinerja ini sangat dibutuhkan untuk menilai tingkat ketercapaian tujuan, sasaran, dan strategi.
Sedangkan indikator kinerja adalah ukuran kuantitatif atau kualitatif yang menggambarkan tingkat pencapaian suatu sasaran atau tujuan yang telah ditetapkan. Lohman mengungkapkan pendapat bahwa indikator kinerja adalah suatu variabel yang digunakan untuk mengekspresikan secara kuantitatif efektivitas dan efisiensi proses atau operasi dengan berpedoman pada target-target dan tujuan organisasi. Indikator kinerja (performance indicator) sering disamakan dengan ukuran kinerja. Namun sebenernya, meskipun keduanya merupakan kriteria pengukuran kinerja, terdapat perbedaan makna. Indikator kinerja mengacu pada penilaian kinerja secara tidak langsung yaitu hal-hal yang sifatnya hanya merupakan indikasi-indikasi kinerja, sehingga bentuknya cenderung kualitatif. Sedangkan ukuran kinerja adalah kriteria kinerja yang mengacu pada penilaian kinerja secara langsung, sehingga bentuknya lebih bersifat kuantitatif. Indikator kinerja dan ukuran kinerja ini sangat dibutuhkan untuk menilai tingkat ketercapaian tujuan, sasaran, dan strategi.
Dalam menyusun laporan keuangan dibutuhkan data-data yang
bersifat objektif dan informatif. Data-data tersebut dapat dipenuhi dengan
konsep-konsep akuntansi dalam pencatatan penyusunan laporan keuangan.
Konsep-konsep tersebut yaitu; pertama, konsep kesatuan usaha yang pencatatan
kegiatan perusahaan harus dipisahkan dari kegiatan pemiliknya. Kedua, konsep
kelangsungan hidup dimana perusahaan didirikan tidak untuk sementara waktu
tetapi diharapkan berjalan terus sepanjang waktu. Ketiga, konsep periode waktu
dan yang keempat adalah konsep keterbukaan. Oleh sebab itu, laporan keuangan
perlu dianalisis untuk membantu pemakaian dalam memperkirakan masa depan
perusahaan dengan cara membandingkan, mengevaluasi, dan menganalisis
kecenderungan dari berbagai aspek keuangan perusahan.
Sebelum membuat laporan keuangan para wirausahawan harus
mengidentifikasi dan menelusuri berbagai indikator kinerja utama. Sumber dari
berbagai indikator ini adalah data operasional aktivitas bisnis normal
perusahaan, yang bertujuan untuk mendeteksi penyimpangan dari berbagai standar
yang telah ditetapkan. Catatan keuangan, produksi, penjualan, persediaan,
kualitas, layanan, dan kepuasaan pelanggan merupakan sumber utama yang dapat
digunakan para manajer data untuk mengendalikan berbagai aktivitas.
Indikator-indikator yang paling banyak digunakan untuk kinerja perusahaan
adalah ukuran keuangan; akan tetapi, menilai kinerja suatu perusahaan hanya
dari ukuran keuangannya dapat mengarah pada distorsi strategi. Untuk menilai
efektivitas strategi, banyak perusahaan mengembangkan sebuah balanced scorecard, serangkaian ukuran
keuangan dengan operasional untuk memberikan gambaran yang ringkas, tetapi
komprehensif atas kinerja perusahaan kepada para manajer. Zimmerer, dkk (2008)
mengatakan bahwa “balanced scorecard adalah model bisnis yang dibangun
secara teliti dan yang membantu suatu perusahaan memahami hal-hal yang benar
menggerakan kesuksesannya”. Mengenai indikator kinerja masa lampau, masa kini,
dan masa depan. Pada kenyataannya laporan keuangan adalah indikator yang
menilai kinerja organisasi di masa lampau. Laporan keuangan itu tidak bisa
dijadikan patokan tunggal untuk menentukan strategi di masa mendatang. “Laporan
keuangan hanya menyajikan data-data pencapaian di masa lampau” menurut
Tangkilisan (2005).
Daftar Pustaka
1. Tangkilisan. 2005. Manajemen Publik.
Jakarta : PT Gramedia Widiasarana Indonesia
2. Zimmerer. 2008. Kewirausahaan dan
Manajemen Usaha Kecil. Jakarta : Salemba Empat
3. Wahyudiono. 2014. Laporan Keuangan.
Jakarta : Raih Asa Sukses
Komentar
Posting Komentar